KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
Laporan ini merupakan tugas kelompok untuk melengkapi serangkaian tugas dari matakuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Adapun judul dari laporan ini adalah Laporan Kunjung “Kantor BMKG Sulawesi Barat”
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dewi Sartika, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Terima kasih juga kamu ucapkan kepada teman-teman dan berbagai pihak yang telah berkontribusi membantu kami guna menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya
. Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami berharap kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Majene, 25 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Kegiatan 2
C. Manfaat Kegiatan 2
D. Waktu Kegiatan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Hasil Observasi 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia yang lebih kita kenal dengan BMKG merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Tapi sebagian besar penduduk Indonesia mungkin tidak mengetahui dengan jelas apakah maksud tugas di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tersebut.
Sejak tahun 1976 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan pemantauan kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban Research Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Sampai saat ini stasiun pemantau terdiri atas 26 stasiun pemantau kimia air hujan(KAH) serta 37 stasiun pemantau konsentrasi debu (SPM).
Sasaran BMKG dalam menyebarkan informasi yaitu penanggulangan atau antisipasi bencana meliputi banjir, angin kencang, kekeringan, tsunami dan gempa,.Selain itu sasaran lainnya bisa berupa mengenai informasi cuaca dan iklim suatu wilayah, karena cuaca dan iklim merupakan salah satu unsur lingkungan hidup yang sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.Oleh sebab itu, informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca dan iklim akan sangat diperlukan. Data yang benar dan lengkap, melalui analisis meteorologi dan klimatologi akan membuka kejelasan tentang gejala dan perilaku cuaca maupun keadaan iklim setempat serta dapat membuat manusia melakukan usaha optimasi bidang kegiatannya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa BMKG memiliki peran penting dalam upaya menangani keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan diadakannya kunjungan lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu BMKG, bagaimana fungsi dan pengaruhnya dalam kehidupan masyrakat dan mahasiswa dapat mengetahui nama-nama,fungsi serta mampu mengindentifikasi alat-alat yang digunakan oleh BMKG untuk mengetahui kondisi suatu wilayah.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa itu sendiri terutama dalam hal fungsi BMKG dalam kehidupan masyarakat.
D. Waktu Kegiatan
Hari/Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018
Pukul : 08.00-selesai
Tempat : Kantor BMKG Majene
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi Studi Lapangan di Kantor BMKG Majene
1. Nama alat : Ruang Operasioal
Gambar :
Fungsi : Untuk memantau kondisi suatu wilayah dengan system monitoring serta memberikan informasi kepada khalayak ramai mengenai kondisi wilayah tersebut, seperti informasi gempa, hujan, dan lain sebagainya
Prinsip kerja :Prinsip kerja dari ruang operasional ini sendiri menggunakan system monitoring dimana data dari alat-alat pemantau yang disediakan dikirim secara otomatis ke monitor layar guna mempermudah pengambilan data secara akurat.yang kemudian setelah dikalkulasi data-data yang didapat akan di publikasikan baik itu melalui media cetak atau jejaring social
2. Nama alat : Anemometer
3.
Gambar :
Fungsi : Untuk mengukur kecepatan dan arah angin permukaan (<10 meter) dalam satuan knot
Prinsip kerja :Tinggi dari alat ini mencapai hingga 10 meter. Tiang dari anemometer sendiri difungsikan sebagai penyangga. Media yang berbentuk segitiga diujung tiang merupakan alat untuk mengukur berapa kecepatan angin dengan prinsip kerja memutar sedangkan media yang berupa anak panah merupakan alat yang digunakan untuk menunjukkan arah angin.
4. Nama alat :Theodolite
Gambar :
Fungsi : Fungsi dari alat ini hamper sama dengan anemometer hanya saja alat ini mengukur kecepatan dan arah angin atas (>10 meter)
Prinsip kerja :alat ini menggunakan prinsip kerja mirip dengan rason namun dengan menggunakan media balon. Balon di isi dengan gas, kemudian setelah diisi dengan gas kemudian balon dilepaskan mengudara. Hal yang penting dari pelepasan balon ini adalah waktu pelepasannya. Cara pendataannya dengan menggunakan vektor.
5.
Nama alat :Penguapan atau Evaporimeter panci terbuka
Gambar :
Fungsi : untuk mengetahui penguapan permukaan tanah selama 24 jam
Prinsip kerja : Prinsip kerja dari evaporimeter ini menggunakan air sebagai medianya. pertama-tama panci ini harus diisi dengan air guna mempermudah pendataan. Evaporimeter ini akan merekam penguapan yang terjadi dengan cara membaca angka yang ditunjukkan oleh alat yang bernama hook gauge yang diletakkan dalam sebuah bejana dari logam berbentuk silinder dan mempunyai alas segitiga yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air yang mana apabila air dipermukaan mengalami pergerakan maka air dalam bejana ini akan tetap tenang. Perlu kita ketahui bahwa penguapan dipengaruhi oleh suhu dan angin dimana suhu diukur oleh thermometer apung yang diletakkan di atas permukaan air dan cup counter untuk mengukur kekuatan angin.
6.
Nama alat : Penakar Hujan Tipe OBS(manual)
Gambar :
Fungsi : untuk mengukur jumlah curah hujan dalam kurun waktu 24 jam.
Prinsip kerja : prinsip kerja alat ini adalah berfokus pada corong penakar. Saat terjadi hujan, air hujan yang masuk melalui corong penakar masuk kedalam penakar dan terkumpul dalam tabung penampungan. Air hujan yang tertampung akan diukur dengan menggunakan gelas ukur.
7. Nama alat : Penakar Hujan Tipe Hellman (otomatis)
Gambar :
Fungsi : Fungsi alat ini sama seperti penakar hujan tipe OBS namun yang membedakan adalah alat ini mengukur jumlah curah hujan secara manual
Prinsip kerja : Prinsip kerja dari alat ini hampir mirip dengan alat penakar hujan tipe OBS tapi yang membedakan adalah air hujan yang masuk kedalam tabung yang berpelampung melalui sebuah corong. Air yang masuk kedalam tabung mengakibatkan pergerakan pada pelampung dan tangkainya. Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena. Gerakan pena akan menggores pias yang tergulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya. Dari hasil goresan ini dapat dilakukan pendataan mengenai jumlah curah hujan.
8. Nama alat :Solarigraph
Gambar :
Fungsi : Untuk mengukur intensitas panas atau radiasi matahari.
Prinsip kerja : Prinsip kerja darialat ini adalah dengan mengandalkan sinar matahari yang menembus permukaan kaca, yang kemudian terjadi pergerakan pada pena untuk mencatat intensitas pada kertas grafik.
9. Nama alat : Campbell Stoke
Gambar :
Fungsi : Mengukur lama penyinaran matahari
Prinsip kerja : sinar radiasi yang datang akan ditembakkan oleh bola kristal kearah pias dibawahnya. Posisi pias ini ada 3 arah, yaitu di equator, di lintang utara dan dilintang selatan. Bila pias berada ditengah berarti posisi matahari ada di equator bumi, bila posisi bumi bergerak ke utara matahari maka pias akan dipasang diselatan, dan sebaliknya. Sebelum pemasangan alat ini, harus diukur dahulu letak dan posisi alat ini, agar terjadi pembakaran kertas pias yang sempurna. Proses pengukurannya adalah dengan cara mengukur terbakarnya kertas pias, didalam kertas spesifik terdapat garis – garis yang fungsinya untuk mengukur lamanya pembakaran.
10.
Nama alat : Sangkar Mitrologi
Gambar :
Fungsi : Untuk menempatkan dan melindungi alat-alat mitrologi
Prinsip kerja :, salah satu alat yang terdapat dalam sangkar ini adalah termohypograph yang berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembapan udara. Yang pendataannya ditunjukkan oleh kertas pias.
11. Nama alat : Sangkar Mitrologi
Gambar :
Fungsi :Untuk menempatkan dan melindungi alat-alat mitrologi
Prinsip Kerja : Terdapat berbagai macam alat yang terdapat dalam sangkar mitrologi ini diantaranya adalah thermometer bola kering dan thermometer bola basah. Prinsip kerja kedua alat ini sama yang membedakan hanyalah kering dan basahnya saja. Thermometer bola kering digunakan untuk menunjukkan real suhu suatu wilayah saat itu juga.Jika thermometer bola kering dan basah digabung maka disebut sebagai psikometer dari psikometer ini kita bisa mendapatkan data yang disebut RH.Adajuga yang disebut thermometer minimum dan maksimum. Sama halnya dengan thermometer bola kering dan basah, thermometer minimum dan maksimum ini juga memiliki prinsip kerja yang sama hanya saja thermometer minimum digunakan untuk mengukur suhu terendah suatu wilayah dalam 1x24 jam sedangkan thermometer maksimum adalah kebalikan dari thermometer minimum.
12. Nama alat : Termometer Tanah
Gambar :
Fungsi : Untuk mengukur suhu permukaan dan suhu didalam tanah
Prinsip kerja :Suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Karena pola tingkah laku perambatan panas tersebut, maka suhu tanah akan tinggi pada permukaan dan akan semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman. Suhu tanah maksimum pada permukaan tanah akan tercapai pada saat intensitas radiasi matahari mencapai maksimum, tetapi untuk lapisan yang lebih dalam, suhu maksimum tercapai beberapa waktu kemudian. Semakin lama untuk lapisan tanah yang lebih dalam.Hal ini disebabkan karena dibutuhkanwaktu untuk perpindahan panas dari permukaan ke lapisan-lapisan tanah tersebut.
13.
Nama alat : HV Sampler
Gambar :
Fungsi : Untuk mengukur tingkat polusi udara
Prinsip Kerja : Prinsip kerja dari alat ini adalah pertama letakkan kertas filter di dalam alat. Udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut. Kertas filter tersebut diganti kertas filter yang baru dalam periode waktu 1 minggu.
14.
Nama alat : Automatic Rain Water Sampler (ARWS)
Gambar :
Fungsi : Untuk mengukur tingkat keasaman Hujan
Prinsip Kerja :Prinsip kerja alat ini adalah saat hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka tutup peralatan pengumpul sampel air hujan secara otomatis yang kemudian sampel selanjutnya dialirkan melalui selang ke botol plastik yang berbahan dasar polyethylene. Sensor ini akan menutup secara otomatis selama tidak ada periode hujan (saat hujan berhenti) yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah terkontaminasinya sampel air hujan oleh polutan yang terbawa saat periode endapan kering (dry deposition).
15. Nama alat : RADAR Cuaca
Gambar :
Fungsi :Untuk mencari informasi mengenai curah hujan, menghitung gerakannya, dan memperkirakan jenisnya (hujan, salju, hujan es dan lain-lain).
Prinsip Kerja :Radar cuaca menggunakan gelombang radio untuk mengumpulkan beberapa informasi mengenai hujan, salju, dan bentuk lain dari cuaca dan iklim. Gelombang radio dari antena radar akan menerpa partikel atau butiran hujan di udara, kemudian terpantul kembali ke antena radar cuaca tadi. Komputer kemudian akan mengukur jatuhnya partikel hujan itu dengan mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang untuk kembali ke antena radar cuaca. Radar cuaca juga mampu mendeteksi arah hujan dan intensitas hujan, sebagaimana diperlihatkan oleh kekuatan gema gelombang yang kembali ke radar cuaca.Jauhnya jangkauan penglihatan sebuah radar cuaca, bergantung pada kekuatan berkasnya dan pada tingginya antena radar cuaca. Gelombang radio, yang bergerak pada garis lurus, akan naik dari permukaan bola bumi (yang melengkung). Pada jarak sekitar 300 kilometer, gelombang dari sebuah radar cuaca pada ketinggian permukaan laut akan setinggi 6 kilometer, di atas kebanyakan hujan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalah suatu lembaga yang kegiatannya mengadakan penelitian, pelayanan meteorology dan geofisika, seperti penelitian dan pelayanan dibidang iklim, cuaca, gempa bumi, kemagnetan bumi, debu radioaktif, dan prakiraan cuaca. BMKG mempunyai status sebuah lembaga pemerintahan Non Departemen (LPND) dipimpin oleh seorang kepala badan.
B. SARAN
Melalui laporan ini, penulis memberi saran kepada pembaca agar menjadikan motivasi setiap pembuatan laporan yang lebih baik lagi. Maka dari itu kami mengimbau teman-teman untuk terus berlatih dan mengembangkan penelitian terhadap materi . Pada pembuatan tugas laporan, jangan pernah patah semangat, terus berjuang demi pengembangan pengetahuan teman-teman sekalian. Perhatikan hal-hal yang perlu dimasukkan dalam karya ilmiah secara umumnya termasuk syarat makalah yang sah menurut Bahasa Indonesia.
Pada makalah ini, penulis menyadari ada banyak kesalahan setiap penulisan dan penyusunan kalimat. Maka dari itu, penulis meminta saran dan kritik yang bersifat membangun dan dapat dikembangkan dikemudian hari
Bodohnya mantapp 90
BalasHapusbagus blognya nilai 95
BalasHapus