Rabu, 23 Oktober 2019

Sejarah Fisika





KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah meberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami semua, sehingga tugas makalah yang berjudul “Sumbangan Mesir dan Yunani kuno dalam Fisika” dapat kami selesaikan.

Ucapan terimah kami ucapkan kepada semua pihak yang telah dalam penuyusan makalah ini. Yang senantiasa memberikan materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi setiap pembacanya. Dan menjadi bahan referensi kedepannya serta melengkapi kekuarangan yang terdapat dalam makalah ini. Mengingat kurangnya pengetahuan maupun pengalaman kami, sehingga makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makakah ini.




Polman, 01 September 2018





Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang 
B.     Rumusan Masalah 
C.     Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.    Peradaban Mesir Kuno
B.     Peradaban Yunani Kuno
C.     Tokoh Yang Berpengaruh dari perdaban Mesir dan Yunani Kuno    

BAB III KESIMPULAN                                                                                          
A.    Kesimpulan
B.     Saran dan Kritik 

DAFTAR PUSTAKA 



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Prasejarah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka bumi dimana manusia mulai hidup. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan.
Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama, tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Semakin berkembangnya zaman, semakin maju juga pemikiran manusianya. Dan pemikiran tersebut menyebabkan perbedaan peradaban suatu bangsa dan mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk pula ilmu fisika.
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara tiba-tiba, melainkan melalui proses bertahap dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik.
Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Terjadi perkembangan ilmu pengetahuan di setiap periode dikarenakan pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasionil. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian.


B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
            1.      Bagaimana ilmu fisika pada zaman Mesir Kuno ?
            2.      Bagaimana ilmu fisika pada zaman Yunani Kuno ?
            3.      Siapa sajakah tokoh yang berpengaruh dari zaman Mesir dan Yunani Kuno ?

C.    TUJUAN

              Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
             1.      Mengetahui ilmu fisika dari bangsa Mesir Kuno.
             2.      Mengetahui ilmu fisika dari bangsa Yunani Kuno.
             3.      Mengetahui tokoh penemu atau ilmuan pada zaman Mesir dan Yunani Kuno.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    PERADABAN MESIR KUNO
Peradaban Mesir Kuno merupakan sebuah perkembangan kehidupan bangsa mesir yang dahulu menempati sebuah daratan yang sekarang dikenal dengan Mesir sekarang ini namun masih melakukan tradisi kuno. Peradaban Mesir Kuno tumbuh dan berkembang di sepanjang aliran Lembah Sungai Nil, bangsa mesir kuno bertumpu pada pertanian basah yang bergantung pada air dari sungai Nil untuk kesuburan tanah pertanian mereka. 
Sungai Nil merupakan urat nadi peradaban Mesir Kuno. Sungai terpanjang di dunia tersebut tidak hanya menyediakan air, melainkan juga menyebabkan lahan subur yang luas di sepanjang tepiannya. Setiap pertengahan Juli sampai pertengahan November, curah hujan dan saiju di dataran tinggi Etiopia mengakibatkan kandungan air Sungai Nil meningkat. Air sungai meluap dan membanjiri sepanjang tepiannya. Saat air telah surut kembali, Sungai Nil meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Bangsa Mesir Kuno memanfaatkan lahan yang subur itu dengan membangun pertanian sekaligus sistem irigasi untuk menanggulangi banjir.
Sejak 5000 tahun SM desa-desa pertanian di sepanjang Lembah Sungai Nil membentuk kota-kota yang berkembang menjadi sebuah kerajaan. Sekitar tahun 3300 SM terdapat dua kerajaan di Mesir Kuno yang terletak di hulu dan hilir sungai Nil, keduanya adalah Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Mesir Hulu terletak jauh di selatan Delta Sungai Nil, sedangkan Mesir Hilir terletak dekat Delta Sungai Nil sekitar 3100 SM, kedua kerajaan itu dipersatukan oleh Firaun Menes. Persatuan itu menandai mulainya perdaban Mesir Kuno yang menghasilkan sejumlah peninggalan yang menakjubkan dunia.

Beberapa hal di zaman Mesir kuno ini yang mempengaruhi dunia fisika secara pesat ialah sistem tulisan yang simbolik dan system kalender yang seperti pada zaman ini :

  
a.      Tulisan

Pencapaian pertama dalam bidang  IPTEK adalah tulisan. Masyarakat Mesir Kuno mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri atas gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan, dan benda-benda.

b.      Kalender
Kemajuan IPTEK yang selanjutnya yaitu kalender. Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap, kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing ( Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang, yang disebut Tahun Syamsiyah ( sistem Solar).



B.     PERADABAN YUNANI

Yunani  Kuno  adalah  peradaban  dalam  sejarah  Yunani  yang  dimulai  dari  periode  Yunani  Arkais  pada  abad  ke-8  sampai  ke-6  SM,  hingga  berakhirnya  Zaman  Kuno  dan  dimulainya  Abad  Pertengahan  Awal.  Perabadan  ini  mencapai  puncaknya  pada  periode  Yunani  Klasik,  yang  mulai  berkembang  pada  abad  ke-5  sampai  ke-4  SM.  Pada  periode  klasik  ini  Yunani  dipimpin  oleh  negara  kota  Athena  dan  berhasil  menghalau  serangan  Kekaisaran  Persia.  Masa  keemasan  Athena  berakhir  dengan  takluknya  Athena  kepada  Sparta  dalam  Perang  Peloponnesos  pada  tahun  404  SM.  Seiring  penaklukan  oleh  Alexander  Agung,  kebudayaan  Yunani,  yang  dikenal  sebagai  peradaban  Hellenistik,  berkembang  mulai  dari  Asia  Tengah  sampai  ujung  barat  Laut  Tengah.

Istilah  ‘Yunani  Kuno’  diterapkan  pada  wilayah  yang  menggunakan  bahasa  Yunani  pada  Zaman  Kuno.  Wilayahnya  tidak  hanya  terbatas  pada  Semenanjung  Yunani  modern,  tapi  juga  termasuk  wilayah  lain  yang  didiami  orang-orang  Yunani.
Yunani  mempengaruhi  ilmu  pengetahuan  Barat  dalam  banyak  hal,  dari  ilmu  kedokteran  sampai  astronomi.  Ada  seorang  ahli  geometri  matematika  yang  bernama  Thales,  ia  disebut-sebut  sebagai  orang  yang  berjasa  dalam  merevisi  kalender  dan  juga  penemu  adanya  sifat-sifat  listrik  pada  batu  ambar  yang  disebut  elektron.
Selain  Thales,  ada  Pythagoras,  seorang  ahli  filsuf  dan  matematikawan  Yunani.  Ia  mendirikan  perkumpulan  Pythagoras  sehingga  ia  dikenal  sebagai  Bapak  Bilangan.  Ada  juga  Demokritos,  seorang  filsuf  pra-Socrates  yang  menemukan  bahwa  semua  materi  tersusun  atas  berbagai  unsur  yang  tidak  dapat  dibagi-bagi  yang  disebut  atom.
Yunani  juga dikenal  sebagai  negara  tempat  lahirnya  para  ahli  filsafat  yang  biasa  disebut  filsuf.  Para  filsuf  ini  dianggap  sebagai  peletak  dasar  ilmu  pengetahuan  atau  sains  modern.  Yunani  memiliki  filsuf  terkenal  seperti  Plato  dan  Aristoteles  yang  melahirkan  karya  besar  dibidang  ketatanegaraan.  Ada  juga  Hipokrates  yang  dikenal  sebagai  Bapak  Ilmu  Kedokteran  yang  mengajarkan  bahwa  cara  menyembuhkan  penyakit  adalah  dengan  terlebih  dahulu  mengetahui  sebab-sebab  penyakit  tersebut.

C.    TOKOH YANG BERPENGARUH DARI PERADABAN MESIR DAN YUNANI KUNO
Aktifitas keilmuan selain matematika, yaitu kegiatan observasi dan pengamatan bintang yang dilakukan oleh para astronom Yunani dan Mesir kuno, telah memberi kontribusi yang sangat berharga bagi perkembangan studi fisika. Bangsa Yunani dan Mesir kuno mengamati bahwa di langit ada benda-benda yang kelihatan bergerak relatif terhadap bintang-bintang. Mereka menamakan benda-benda langit ini sebagai planetan, yang berarti “ pengelana”. Dan inilah yang kita kenal sebagai planet-planet mulai dari Markurius sampai Yupiter.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana proses perkembangan fisika pada zaman Yunani dan Mesir, berikut akan dikemukakan tokoh-tokoh utama yang berperan di dalam membangun fondasi fisika:

1.                  Thales (629-555 SM)
Thales dari Miletus adalah seorang filsuf Yunani dan astronom pertama. Dia adalah tokoh yang pertama yang mengembangkan konsep-konsep kosmologi (paham tentang struktur alam semesta). Thales berhasil mengembangkan metode survei dan trigonometri dari Bangsa Babilonia dan Mesir yang kemudian diterapkan untuk benda-benda langit. Dia mengusulkan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta tersusun dari air dalam berbagai tingkat wujudnya (cair, padat, dan gas). Dan dia juga mengusulkan bahwa  alam semesta adalah sebuah bola air raksasa tempat bumi berada di dalam gelembung. Bumi mengambang di atas permukaan air, dan di atas bumi terdapat kumpulan air yang menjadi sumber datangnya hujan yang menimpa bumi. Benda-benda langit melayang di dalam air alam semesta dan bergerak sebagaimana dalam pengamatan.

2.                  Pythagoras (580-500 SM)
Pythagoras adalah seorang filsuf dan matematikawan. Pemikiran terpentingnya dalam mazhab Pythagorean yaitu bilangan adalah segalanya. Pythagoras percaya bahwa angka enam adalah bilangan yang sempurna (bilangan yang apabila faktor-faktornya dijumlahkan akan menghasilkan bilangan itu sendiri) dan mengandung nilai mistis sehingga dipercaya sebagai simbol keseimbangan.
Pengaruh pemikiran mistis Pythagoras dapat dijumpai dalam karya Saint Augustine dalam bukunya The City Of God demikian (354:430) :Six is a number perfect in itself, and not because god created all things in six days; rather, the converse is true. God created all things in six days because is number is perfect.
Selain dikenal sebagai ahli filsafat Pythagoras juga dikenal sebagai penemu hukum geometri yaitu panjang sisi miring (hipotenusa) pada segitiga siku-siku pada theorema Pythagoras ditentukan oleh perhitungan akar dari penjumlahan hasil kuadart dari kedua sisi yang lain.
Pythagoras adalah orang pertama yang mengembangkan gagasan bahwa alam semesta mengikuti hokum-hukum yang kuantitatif. Dia menyatakan bahwa masing-masing benda langit, yakni bulan, matahari, bumi, dan planet-planet terletak pada bola-bola kosentris (sepusat) yang berpusat mengitari pusat alam semesta (api pusat).
Menurut Pythagoras, keberaturan alam semesta mirip dengan keteraturan tangga nada pada dawai lira. Keteraturan dalam hal ini keteraturan numerik seperti pada perbandingan panjang dawai lira yang merupakan prinsip utama dala konsep alam semesta Pythagoras.

3.                  Democritus (460-370)
Pemikira Yunani lain yang begitu berpengaruh dalam sejarah perkembangan fiika adalah teori atom Yunani. Teori atom Yunani dikemukakan oleh Democritus dan sekolah filsafatnya, khususnya guru democritus yang bernama Lucretus. Democritus mengajukan hipotesa yang sangat menarik bahwa seluruh materi terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tidak bisa dibagi lagi.
Dengan kata lain, apabila bijih besi dipecah-pecah lagimaka akan sampai pada satu titik dimana bijih besi itu tidak dapat dipecah lagi. Titik terakhir inilah yang disebut atom.

4.                  Euclid (325-265 SM)
Euclid merupakan orang yang paling berpengaruh dalam membangun teori geometri. Pengaruh teori Euclid begitu luas dan khususnya mengenai geometri bidang datar atau bidang tiga dimensi, yang telah diterima di dunia fisika ratusan tahun lamanya, sebagai kerangka geometri yang diyakini benar untuk memformulasikan hukum alam.
Namun pembuktian geometri Euclid ternyata kurang akurat untuk menjelaskan bagian tertentu dari fenomena alam baru terjadi ketika sejumlah ahli geometrio abad 19 M menbuktikan kelemahan teori tersebut. Dan kemudian dikenal geometri-Non Euclid. Namun geometri Euclid masih tetap dominan pengaruhnya.

5.                  Archimedes (287-212 SM)
Archimedes lahir di Syracuse, ia adalah putra dari ahli astronomi Phidias dan ketika dewasa menjadi sahabat baik Raja Hieron. Archimedes adalah orang yang dikenal menemukan hukum apung atau lazim dikenal dengan prinsip Archimedes, yang menyatakan Gaya apung (gaya ke atas) yang dialami oleh sebuah benda yang dicelupkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Selain dikenal sebagai penemu hukum terapungnya di juga menemukan skrup air.

6.                  Plato (427-347 SM)
Plato adalah salah satu tokoh yamg berperan pula dalam perkembangan kosmologi Yunani kuno. Plato berpendapat bahwa lingkaran dan bola adalah bentuk geometri paling sempurna. Oleh sebab itu ia berpendirian bahwa semua benda langit bergerak dalam lintasan berbentuk lingkaran karena mereka semua diciptakan oleh makhluk yang paling sempurna, Tuhan. Menurutnya, semua benda langit bergerak mengitari bumi yang bulat dalam lintasan berbentuk lingkaran.

7.                  Eudoxus ()
Eudoxus adalah salah satu murid Plato. Dia mengembangkan teorinya berdasarkan pengamatan benda-benda langit. Mungkin dia adalah orang pertama yang mengembaangkan teorinya tentang alam semeta berdasarkan pengamatan. Menurut Eudoxus, setiap planet terletak pada bola-bola kosentris, dan pergerakan planet disebabkan rotasi bola-bola ini. Karena laju rotasi dan kedudukan sumbu rotasi bola-bola ini berbeda-beda, efeknya adalah terjadinya gerak retrograde (gerak maju mundur) Mars.

8.                  Aristotle (384-322 SM)
Aristotle merupakan murid Plato, dia juga menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Aristotle mendirikan sekolah yang diberi nama Lyceum yang mengajarkan berbagai bidang ilmu khususnya biologi dan ilmu pengetahuan alam. Dia adalah orang yang pertama kali melakukan klasifikasi terhadap binatang dan tumbuhan.
Aristotle mengatakan bahwa alam semesta terdiri dari 55 buah bola sepusat, dan setiap bola menjadi tempat kedudukan satu benda langit. Bola-bola ini masing-masing berputar dengan kecepatan yang berbeda sehingga kadang-kadang ada yang kelihatan bergerak mundur untuk kemudian maju lagi seperti yang diamati pada Mars. Yang ini disebabkan karena kedudukan orbit Mars yang terletak di luar orbit bumi. Bola terluar dari ke 55 buah bola ini merupakan kedudukan bintang yang tetap diam.
Dalam konsep gerak  Aristotle membagi kedalam tiga kelompok gerak, yaitu gerak kuantitatif, gerak kualitatif, dan gerak spasial. Gerak spasial dibagi dalam dua kelompok yaitu gerak spasial alam semesta  bagian atas dan gerak spasial alam semesta bagian bawah. Pada alam smesta bagian bawah, yakni dalam alam yamg disebuit lingkaran sulunr, gerak alamiah  adalah gerak yang mengarah langsung ke pusat bumi. Bumi menurut Aristotle adalah pusat jagat raya atau lam semesta (geosentris). Sedangkan gerak alamiah di langit (alam semesta bagian atas) adalah gerak melingkar, sempurna, kontinue, dan tidak terbatas.
Aristotle berpendapat bahwa benda dapat bergerak hanya jika benda tersebut berhubungan langsung dengan penggeraknya. Jika penggerak tidak lagi berhubungan dengan benda yang digerakkan, maka benda akan berhenti.

9.                  Aristarchus (310-230 SM)
Aristarchus lahir di Samos, dia adalah orang pertama yang berbeda pandangan mengenai pusat jagat raya. Menurut Aristarchus, pusat jagat raya bukan bumi, tetapi mataharilah sebagai titik pusatnya (heliosentris). Bumi hanyalah salah satu dari beberapa planet yang mengitari matahari dalam orbit yang berbentuk lingkaran. Namun hipotesis Aristarchus di tolak oleh Aristotle dan Ptolomy yang tetap berpegang pada  geosentris.


10.              Eratosthenes (276-194 SM)
Eratosthenes adalah teman dari Archimedes. Pemikiran terpenting dari Eratosthenes adalah mengenai keliling lingkaran bumi. Eratosthenes melakukan pengukuran keliling bumi dari dua kota: Alexandria dan Syene, yang berjarak 787 km. pada misim panas di Alexandria sinar matahari jatuh tegak li\urus pada tengah hari, sedangkan di Syene, sinar matahari membentuk sudut 7,2ยบ. Dari data ini Eratosthenes menghitung bahwa keliling bumi adalah 46.250 km. Pengukuran Eratosthenes ini didasarkan pada asumsi bahwa bumi berbentuk bulat, tidak datar. Eratosthenes juga berhasil mengukur jarak bumi-matahari dan jarak bumi bulan.

              11.              Appolonius (262-190 SM)
Appolonius adalah ahli matematikawan Yunani yang menghabiskan waktunya di Mesir, untuk mengembangkan geometri gerak retrograde planet-planet yang menjadi inpirasi teori geosentri Ptolomy.

         12.    Claudius Ptolomeus atau Ptolomy 
Ptolomy hidup di Alexandria, Mesir. Teorinya sama dengan Aristotle yang meletakkan bumi di alam semesta. Dia  memberi penjelasan yang lengkap tentang konsep geoentrisnya dalam buku utamanya, Almagest. Ptolomy menjelaskan bahwa semua benda langit bergerak melingkari sebuah titik, dan lintasan benda ini disebut episikel. Episikel dalam lingkaran lebih besar yang disebut deferent. Bumi bukan merupakan pusat deferent, melainkan terletak tidak terlalu jauh dari pusat deferent, yakni pada titik yang disebut equant.
Hipotesis Ptolomy bertahan cukup lama dan dianggap sebagai model standar alam semesta hamper 15 abad. Hal ini tidak terlalu mengherankan karena melalui pengamatan sekilas yang dilakukan manusia. Selain itu juga untuk memuaskan ego manusia karena bumi diletakkan pada pusat alam semesta. Ini mengisyaratkan bahwa manusia adalah pusat alam semesta.







BAB III
PENUTUP

   A.    KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa hasil pemikiran dari para fisikawan pada zaman Yunani Kuno sudah memberikan kontribusi yang banyak bagi dunia ini, hingga sekarang hasil pemikiran para fisikawan tersebut masih digunakan sebagi acuan dalm sebuah pembelajaran. Banyak dari hasil pemikiran para fisikawan pada zaman Yunani Kuno dijadikan sebagi acuan bagi para Fisikwan periode-periode selanjutnya, seperti teori yang diungkapkan oleh Phytagoras, menjadikan inspirasi bagi Einstein tentang teroi relativitas umum. Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik, dan beberapa ilmuan lainnya berperan penting asal mulanya pemikiran mengenai system tata surya.
Pada zaman Mesir Kuno memberikan sumbangan dalam dasar-dasar pembuatan bangunan yang memiliki sistema yang teratur dan dijadikan acuan perhitungan pada peradaban selanjutnya.


   B.     SARAN

Meskipun kami menginginkan kesempurnaan makalah ini, akan tetapi pada pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini disebabkan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya.




DAFTAR PUSTAKA


Ade. 2014. Fisika Jaman Yunani. http://www.g2e.me/fisika-jaman-yunani/  30 Agustus 2018

Eddy Soetrisno, 2010. Buku Pintar 100 Penemu Paling Berpengaruh Di Dunia. Bandung:PT Sinergi Pustaka Indonesia.

Novia Ayudi. 2016. Sejarah Fisika Zaman Yunani Kuno. http://noviayudi.blogspot.com/2013/03/sejarah-fisika-zaman-yunani-kuno.html 30 Agustus 2018

_____. 2015. Peradaban Mesir Kuno Sejarah. http://www.hariansejarah.id/2017/01/peradaban-mesir-kuno-sejarah.html 30 Agustus 2018




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Physics